Jika Anda sedang mencari Contoh Soal PPh 23 beserta jawabannya, maka admin djppajak.com siap memberikannya untuk Anda.
Kalau menurut informasi yang kami dapatkan dari djpb.kemenkeu.go.id, ternyata objek pajak dari pasal ini adalah Dividen, Bunga, Royalti, atau yang semacamnya.
Jadi misalkan kamu mau bayar jenis pajak ini, syaratnya adalah harus memiliki penghasilan yang berasal dari objek-objek yang sudah ditentukan.
Dalam proses perhitungannya, PPh 23 memang termasuk yang mudah dan simple. Tarifnya juga bersifat tetap dan tidak progresif.
Makanya banyak juga yang suka dengan jenis PPh ini. Cuma ya begitu, tidak sembarangan bisa masuk kategori ini.
Oleh sebab itu, bagi yang mau lihat informasinya secara jelas, silahkan cek informasi berikut. Ok kakak?
Table of Contents
Contoh Soal PPh 23
Sebelum membahas ke bagian ini. Tentu ada baiknya kalian tahu dulu soal rumusnya seperti apa.
Sebab rumus ini yang nantinya akan dipakai buat menghitung contoh soal PPh 23 yang akan admin bagikan.
Secara singkat, Rumus PPh 23 adalah Tarif Pajak PPh Pasal 23 x Jumlah Bruto.
Nah setelah mengetahui rumusnya, baru deh kalian coba lihat contohnya seperti apa. Dan untuk melihatnya silahkan langsung ke informasi berikut.
Contoh Soal PPh 23 atas Sewa
Sesuai dengan informasi yang sudah sempat admin sebutkan sebelumnya di artikel tentang cara menghitung PPh 23.
Wajib pajak harus membayar PPh sebesar 2% dari jumlah bruto sewa dan penghasilan lain terkait penggunaan harta yang dikecualikan PPh 21.
Dengan kata lain, beberapa kategori persewaan yang diluar PPh 21 maka akan dibayarkan di dalam PPh 23 dengan tarif 2%.
Dan untuk lebih memudahkan, silahkan lihat informasi berikut.
Misalkan PT Anugrah menyewa alat berat dari perusahaan milik CV Harapan Jaya untuk meratakan tanahnya dengan biaya sewa sebesar Rp40.000.000 sampai jadi.
Berdasarkan data tersebut, diketahui jenis pajak yang akan dibebankan adalah PPh 23. Nah kira-kira kalau keadaanya seperti demikian, berapa nominal Pajaknya?
Jawaban.
Tarif PPh Pasal 23 atas sewa= 2%
Biaya sewa alat berat= penghasilan bruto= Rp40.000.000
PPh 23= Tarif x Penghasilan Bruto
PPh 23= 2% x Rp40.000.000
PPh 23= Rp800.000
Berdasarkan informasi di atas, maka pajak yang perlu dibayarkan CV Harapan Jaya adalah Rp800.000 dan penghasilan bersih yang sudah dikurang pajak adalah Rp39.200.000.
Kurang lebih cara menghitungnya adalah demikian yah kakak. Silahkan buat yang mau mencoba menghitung sendiri juga boleh.
Misalkan dengan mengganti angka penghasilannya.
Eh mau lihat gak kakak? Contoh soal PPh Badan dan Jawabannya. Siapa tahu butuh juga.
Contoh Soal PPh 23 atas Dividen
Sedikit berbeda dengan sebelumnya, untuk Dividen, bunga, atau Royalti justru berlaku tarif yang berbeda. Sebab jumlahnya sekitar 15%.
Jadi bukan lagi 2% yah kakak. Namun 15% sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bahkan dalam Pasal 4 ayat (1) UU 36 Tahun 2008 tentang PPh, dividen yang dimaksud juga termasuk dividen yang diterima oleh pemegang polis asuransi dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
Sehingga cangkupan objeknya juga termasuk luas. Cuma ya intinya bukan yang termasuk PPh 21. Sebab masing-masing PPh tentu memiliki objeknya tersendiri.
Contoh soal PPh 23 atas Dividen.
Misalkan Pak Bayu memiliki saham di Perusahaan Am Inc Corporation sebanyak 10%. Kemudian di tahun ini, perusahaan tersebut membagikan dividen ke semua pemegang saham dengan total 4 Miliar.
Jika mengacu perhitungan PPh 23, berapa pajak penghasilan yang harus Pak Bayu bayarkan?
Penghasilan= 10% x total dividen
Penghasilan= 10% x Rp4 Miliar
Penghasilan= Rp400.000.000
PPh 23= Tarif x Penghasilan
PPh 23= 15% x Rp400.000.000
PPh 23= Rp60.000.000
Dengan kata lain, jumlah pajak yang harus dibayarkan Pak Bayu adalah Rp60juta. Dan penghasilan bersih yang sudah dipotong adalah Rp340.000.000
Contoh Soal PPh 23 atas Jasa Perancang
Lanjut ke contoh PPh 23 yang berasal dari penghasilan sebagai jasa perancang atau desain. Yang mana, karena ini masih kaitannya dengan sewa jasa, maka tarifnya 2%.
Misalkan saja Pak Imdad merancang busana dengan jumlah penghasilan bruto Rp20.000.000.
Jika mengacu pada PPh 23, berapa pajaknya?
PPh 23= Tarif x Penghasilan Bruto
PPh 23= 2% x Rp20.000.000
PPh 23= Rp400.000
Berdasarkan model perhitungan yang ada, ternyata pajak yang perlu dibayarkan adalah Rp400.000.
Oh ya, mau lihat gak? Contoh soal PPh 22 dan contoh soal PPh Pasal 25.
Contoh Soal PPh 23 jika Tidak Memiliki NPWP
Berbeda dengan yang ada di PPh 21. Kalau di PPh 23 justru yang tidak punya NPWP malah akan dikenai tarif 100% lebih tinggi dibandingkan yang punya NPWP.
Atau dengan kata lain, itu setara 2x lipat.
Contoh soal soal PPh Pasal 23 tanpa NPWP.
Misalkan Pak AP Bren memiliki tagihan PPh 23 sebesar Rp500.000, cuma karena tidak memiliki NPWP maka akan dikenai tarif 2x. Sehingga itu menjadi Rp1.000.000. Mantap kan?
Makanya mendingan pakai NPWP. Demikian informasi yang dapat admin sampaikan, semoga bermanfaat.