Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan

Anda mencari informasi tentang contoh soal menghitung pajak penghasilan beserta jawabannya?

Menjadi seorang wajib pajak memang memberikan rasa tersendiri. Bahkan kadang-kadang juga menimbulkan sebuah perasaan tentang dari mana asal nominal pajak tersebut ada.

Sehingga tak jarang beberapa WP jadi mencari informasi tentang bagaimana cara menghitungnya. Termasuk kamu juga kan?

Dan kebetulan banget, pada kesempatan ini, kami ingin memberikan informasi yang berkaitan dengan contoh soal menghitung pajak penghasilan.

Silahkan buat yang penasaran bisa lihat ke bagian informasinya.

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan

Dikutip dari laman tlc.fe.um.ac.id, dijelaskan bahwa Pajak penghasilan salah satu jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah atas pendapatan yang diterima oleh individu atau badan dalam masa satu tahun pajak.

Untuk bentuknya sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari gaji, keuntungan usaha, hadiah, honorarium atau sumber pendapatan lainnya juga boleh.

Intinya adalah apapun bentu penghasilannya bisa.

Kemudian mengenai contoh perhitungannya, silahkan lihat ke informasi yang akan admin bagikan di bawah.

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan Kurang Dari 60 juta

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan

Untuk contoh yang pertama, admin akan memberikan informasi tentang WP yang penghasilannya kurang dari 60 juta.

Entah itu 50 juta setahun, 55 juta setahun, atau justru 45 juta setahun. Tapi intinya yang dibawahnya 60 juta.

Dan untuk contohnya seperti apa, silahkan lihat ke contoh yang sudah admin siapkan.

Contoh soal.

Rizki adalah seorang karyawan di PT Gudang Uyah dengan status single tanpa tanggungan d dengan penghasilan bruto per tahun senilai Rp 58,8 juta atau sekitar Rp 4,9 juta per bulannya.

Lalu untuk pengeluaran karena ada potongan untuk iuran BPJS dan sebagainya, totalnya adalah Rp50 ribu per bulan. Nah jika mengacu pada PPh 21, berapa pajak Pak Rizki?

Iuran setahun= Rp50.000 x 12
Iuran setahun= Rp600.000

Penghasilan bersih setahun= Penghasilan bruto – iuran
Penghasilan bersih setahun= Rp58.800.000 – Rp600.000
Penghasilan bersih setahun= Rp58.200.000

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PKP)= Rp 54.000.000

Penghasilan Kena Pajak= Penghasilan bersih – PTKP
Penghasilan Kena Pajak= Rp58.200.000 – Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak= Rp4.200.000

PPh Pasal 21 setahun= 5% x Penghasilan Kena Pajak
PPh Pasal 21 setahun= 5 % x Rp4.200.000
PPh Pasal 21 setahun= Rp210.000

Mudah kan ngitungnya? Jadi misalkan kamu memiliki kesamaan dengan Pak Rizki, maka cara menghitungnya adalah seperti itu yah.

Yuk lihat juga, cara menghitung PPh 23 atau mengenai contoh soal PPh 25 dan jawabannya.

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan Lebih Dari 60 juta

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan

Sedikit berbeda dengan yang kasus pertama, umumnya mereka yang memiliki penghasilan lebih dari 60 juta akan mempunyai pajak yang lebih banyak.

Apalagi kalau statusnya masih single. Sementara kalau statusnya sudah menikah dan punya anak, maka akan sedikit berbeda.

Sebagai contoh, Pak Roy bekerja sebagai karyawan tetap pada perusahaan ABC dengan gaji per bulan sekitar Rp7.500.000.

Kemudian untuk iuran bulanan BPJS dan pensiunan sebesar Rp100.000 perbulan. Jika kebetulan status Pak Roy masih Single, berapa nominal Pajak yang harus dibayarkan?

Jawaban.

Penghasilan bruto setahun= Rp7.5000.000 x 12
Penghasilan bruto setahun= Rp90.000.000

Iuran setahun= Rp100.000 x 12
Iuran setahun= Rp1.200.000

Penghasilan bersih= Penghasilan bruto – iuran pensiun
Penghasilan bersih= Rp90.000.000 – Rp1.200.000
Penghasilan bersih= Rp88.800.000

Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp54.000.000

Penghasilan Kena Pajak= Penghasilan bersih – PTKP
Penghasilan Kena Pajak= Rp88.800.000 – Rp54.000.000
Penghasilan Kena Pajak= Rp33.800.000

PPh Pasal 21 setahun= 5% x Penghasilan Kena Pajak
PPh Pasal 21 setahun= 5 % x Rp33.800.000
PPh Pasal 21 setahun= Rp1.690.000

Sedangkan untuk sebulan, maka kenanya menjadi Rp1.690.000: 12= Rp140.833.

Jadi dengan kata lain, jumlah pembayaran pajak yang perlu dibayarkan oleh Pak Roy adalah Rp140.883 untuk sebulan dan Rp1.690.000 untuk setahun.

Nah begitulah proses menghitungnya.

Mau lihat gak? Contoh soal PPh 23 atau contoh soal PPh 22. Siapa tahu mau ini bisa menjadi tambahan referensi buat Anda.

Contoh Soal Menghitung Pajak Penghasilan Yang Progresif

Tahukan kalau misalkan Pajak penghasilan itu bersifat progresif? Nah kalian tahu gak mekanisme perhitungannya seperti apa?

Kalau misalkan belum tahu, ijinkan admin untuk memberitahukan informasinya melalui contoh soal yang akan kami bagikan.

Misalkan Pak Limo menjadi seorang Kepala Gudang dengan gaji pokok Rp8.500.000 perbulan, tunjangan Rp1.000.000 perbulan, dan uang transport Rp500.000.

Kemudian karena ia memiliki BPJS, ia mempunyai iuran tetap perbulan 2% dengan biaya jabatan Rp50.000 per bulan. Jika mengacu pada data tersebut, kira-kira berapa pajaknya?

Jawaban.

Penghasilan Bersih Setahun= Total Penghasilan Perbulan x 12
Penghasilan Bersih Setahun= (Rp8.500.000 + Rp1.000.000 + Rp500.000 – Rp50.000 – 2%) x 12
Penghasilan Bersih Setahun= Rp117.360.000

PTKP= Rp54.000.000

PKP= Penghasilan Bersih Setahun – PTKP
PKP= Rp117.360.000 – Rp54.000.000
PKP= Rp63.360.000

Pajak= Tarif x Penghasilan Bersih Setahun
Pajak= (5% x Rp50.000.000) + (15% x Rp13.360.000)
Pajak= Rp2.500.000 + Rp2.004.000
Pajak= Rp4.504.000

Mudah kan perhitungannya?

Kira kira itu saja contoh soal menghitung pajak penghasilan sesuai dengan beberapa kriteria. Semoga bermanfaat dan Good Luck.

Amrin inc

seorang enthusiast dalam bidang pajak negara Indonesia dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang akuntansi dan perpajakan dari Universitas Indonesia, di mana ia meraih gelar Sarjana Ekonomi . Selain itu, juga memiliki sertifikasi profesi sebagai Akuntan Publik dan Konsultan Pajak

Bagikan: